Popular Post

Translate

Home » » Alat Pabrik Kelapa Sawit

Alat Pabrik Kelapa Sawit

Written By Unknown on Sabtu, 25 Mei 2013 | 09.54



PAPER MEKANISASI PERTANIAN

“Alat Pabrik Kelapa Sawit
Oleh

HAMZAH
1106111877
AGT_C






JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2013











KATA PENGANTAR

Puji syukur saya sampaikan kepada Allah SWT karena dengan izin – Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas ini. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam ilmu pertanian sangat diperlukan ilmu tentang mekanisasi pertanian, karena tanpa ilmu ini kita mengetahui perkembangan mekanisasi dalam bidang pertanian. Untuk itu makalah ini disusun untuk memberikan dan mengabadikan alat-alat panen padi secara tradisional dan modern, supaya dapat kita manfaatkan dengan semestinya dan bermanfaat untuk masa yang akan mendatang.
Demikian pengantar yang dapat saya sampaikan. Harapan saya makalah ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang menbacanya, terutama penyusun sendiri. Kesalahan dalam makalah ini bisa saja terjadi, maka harap dimaklumi. Sekian pengantar dari penyusun, mohon maaf jika ada kesalahan. Wassalamualaikum Wr. Wb
Pekanbaru, 18 Mei  2013
Hamzah















I. PENDAHULUAN

            Pengolahan buah Kelapa Sawit di awali dengan proses pemanenan Buah Kelapa Sawit. Untuk memperoleh Hasil produksi (CPO) dengan kualitas yang baik serta dengan Rendemen minyak yang tinggi, Pemanenan dilakukan berdasarkan Kriteria Panen (tandan matang panen )  yaitu dapat dilihat dari jumlah berondolan yang telah jatuh ditanah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh (brondolan) dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan.
Proses pemanenan diawali dengan pemotongan pelepah daun yang menyangga buah, hal ini bertujuan agar memudahkan dalam proses penurunan buah. Selanjutnya pelepah tersebut disusun rapi ditengah gawangan dan dipotong menjadi dua bagian, perlakuan ini dapat meningkatkan unsur hara yang dibutuhkan Tanaman sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi buah.
 Kemudian buah yang telah dipanen dilakukan pemotongan tandan buah dekat pangkal, hal ini dilakukan untuk mengurangi beban timbangan Kelapa Sawit. Berondolan yang jatuh dikumpulkan dalam karung dan tandan buah segaar (TBS) selanjutnya di angkut menuju tempat pengumpulan hasil (TPH) untuk selanjutnya ditimbang dan diangkut menuju pabrik pengolahan Kelapa Sawit.
Proses selanjutnya tandan buah segar yang telah disortasi kemudian diangkut menggunakan lori menuju tempat perebusan (Sterilizer). Dalam tahap ini terdapat tiga cara perebusan TBS yaitu Sistem satu puncak (Single Peak), Sistem dua puncak (double Peak) dan Sistem tiga puncak (Triple Peak).  Sistem satu puncak (Single Peak) adalah sistem perebusan yang mempunyai satu puncak akibat tindakan pembuangan dan pemasukan uap yang tidak merubah bentuk pola perebusan selama proses peerebusan satu siklus. Sistem dua puncak adalah jumlah puncak yang terbentuk selama proses perebusan berjumlah dua puncak akibat tindakan pembuangan uap dan pemasukan uap kemudian dilanjutkan dengan pemasukan, penahanan dan pembuangan uap selama perebusan satu siklus. Sedangkan sistem tiga puncak adalah jumlah puncak yang terbentuk selama perebusan berjumlah tiga sebagai akibat dari tindakan pemasukan uap, pembuangan uap, dilanjutkan dengan pemasukan uap, penahanan dan pembuangan uap selama proses perebusan satu siklus. Perebusan dengan sistem 3 peak ( tiga puncak tekanan). Puncak pertama tekanan sampai 1,5 Kg/cm2, puncak kedua tekanan sampai 2,0 Kg/cm2 dan   puncak ketiga tekanan sampai 2,8 – 3,0 Kg/cm2.(Polnep,2003)
Adapun tujuan dari proses perebusan adalah  menonaktifkan enzim lipase yang dapat menstimulir pembekuan freefatty acid dan mempermudah perontokan buah pada tresher. selain itu proses perebusan juga bertujuan untuk memudahkan ekstraksi minyak pada proses pengempaan. Perebusan juga dapat mengurangi kadar air dari inti sehingga mempermudah pelepasan inti dari cangkang.
Tahapan selanjutnya adalah proses pemipilan atau pelepasan buah dari tandan. Pada proses ini, buah yang telah direbus di angkut dengan dua cara yaitu pertama, dengan menggunakan Hoisting crane dan di tuang ke dalam thresher melalui hooper yang berfungsi untuk menampung buah rebus. Cara yang kedua adalah dengan menggunakan Happering yang kemudian diangkut dengan elevator (Auto Fedder). Pada proses ini tandan buah segar yang telah direbus kemudian dirontokkan atau dipisahkan dari janjangnya. Pemipilan dilakukan dengan membanting buah dalam drum putar dengan kecepatan putaran 23-25 rpm. Buah yang terpisah akan jatuhmelalui kisi-kisi dan ditampung oleh Fruit elevator dan dibawa dengan Distributing Conveyor untuk didistribusikan keunit-unit Digester.
Di dalam digester buah diaduk dan dilumat untuk memudahkan daging buah terpisah dari biji. Digester terdiri dari tabung silinder yang berdiri tegak yang di dalamnya dipasang pisau-pisau pengaduk sebanyak 6 tingkat yang diikatkan pada pros dan digerakkan oleh motor listrik. Untuk memudahkan proses pelumatan diperlukan panas 90-95 C yang diberikan dengan cara menginjeksikan uap 3 kg/cm2 langsung atau melalui mantel. Proses pengadukan/ pelumatan berlangsung selama 30 menit. Setelah massa buah dari proses pengadukan selesai kemudian dimasukan ke dalam alat pengepresan (screw press).
Pengepresan berfungsi untuk memisahkan minyak kasar (crude oil) dari daging buah (pericarp). Massa yang keluar dari digester diperas dalam screw press pada tekanan 50-60 bar dengan menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95 C sebanyak 7 % TBS (maks) dengan hasil minyak kasar (crude oil) yang viscositasnya tinggi. Dari pengepresan tersebut akan diperoleh minyak kasar dan ampas serta biji.
Minyak kasar (crude oil) yang dihasilkan kemudian disaring menggunakan Vibrating screen. Penyaringan bertujuan untuk memisahkan beberapa bahan asing seperti pasir, serabut dan bahan-bahan lain yang masih mengandung minyak dan dapat dikembalikan ke digester. Vibrating screen terdiri dari 2 tingkat saringan dengan luas permukaan 2 m2 . Tingkat atas memakai saringan ukuran 20 mesh, sedangkan tingkat bawah memakai saringan 40 mesh.
Minyak yang telah disaring kemudian ditampung kedalam Crude Oil Tank (COT). Di dalam COT suhu dipertahankan 90-95°C agar kualitas minyak yang terbentuk tetap baik.
Tahap selanjutnya minyak dimasukkan kedalam Tanki Klarifikasi (Clarifier Tank). prinsip dari proses pemurnian minyak di dalam tangki pemisah adalah melakukan pemisahan bahan berdasarkan berat jenis bahan sehingga campuran  minyak kasar dapat terpisah dari air. Pada tahapan ini dihasilkan dua jenis bahan yaitu Crude oil dan Slude . Minyak kasar yang dihasilkan kemudian ditampung sementara kedalam Oil Tank. Di dalam oil tank juga terjadi pemanasan (75-80°C) dengan tujuan untuk mengurangi kadar air.
Minyak kemudian dimurnikan dalam Purifier, Di dalam purifier dilakukan pemurnian untuk mengurangi kadar kotoran dan kadar air yang terdapat pada minyak berdasarkan atas perbedaan densitas dengan menggunakan gaya sentrifugal, dengan kecepatan perputarannya 7500 rpm. Kotoran dan air yang memiliki densitas yang besar akan berada pada bagian yang luar (dinding bowl), sedangkan minyak yang mempunyai densitas lebih kecil bergerak ke arah poros dan keluar melalui sudu-sudu untuk dialirkan ke vacuum drier. Kotoran dan air yang melekat pada dinding di-blowdown ke saluran pembuangan untuk dibawa ke Fat Pit.
Slude yang dihasilkan dari Clarifier tank kemudian di alirkan ke dalam Decanter. Di dalam alat ini terjadi pemisahan antara Light phase, Heavy phase dan Solid. Light phase yang dihasilkan kemudian akan di alirkan kembali ke dalam crude oil tank sedangkan Heavy phase akan di tampung dalam bak penampungan (Fat Pit). Solid atau padatan yang dihasilkan akan diolah menjadi pupuk atau bahan penimbun.
Minyak yang keluar dari purifier masih mengandung air, maka untuk mengurangi kadar air tersebut, minyak dipompakan ke vacuum drier. Di sini minyak disemprot dengan menggunakan nozzle sehingga campuran minyak dan air tersebut akan pecah. Hal ini akan mempermudah pemisahan air dalam minyak, dimana minyak yang memiliki tekanan uap lebih rendah dari air akan turun ke bawah dan kemudian dialirkan ke storage tank.
Crude Palm Oil yang dihasilkan kemudian dialirkan ke dalam Storage tank (tangki timbun). Suhu simpan dalam Storage Tank dipertahankan sntara 45-55°C. hal ini bertujuan agar kualitas CPO yang dihasilkan tetap terjamin sampai tiba waktunya pengiriman.

II. ISI
PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO
Palm kernel Oil (PKO) adalah minyak yang dihasilkan dari inti sawit. Proses awalnya sama seperti pengolahan kelapa sawit menjadi CPO. Pada pengolahan kelapa sawit menjadi PKO setelah proses pengepresan maka terjadi pemisahan antara minyak sawit dengan kernel, sabut dan ampasnya.
Biji yang masih bercampur dengan Ampas dan serabut kemudian diangkut menggunakan Cake breaker conveyor yang dipanaskan dengan uap air agar sebagian kandungan air dapat diperkecil, sehingga Press Cake terurai dan memudahkan proses pemisahan menuju depericarper. Pada Depericaper terjadi proses pemisahan fibre dan biji. Pemisahan terjadi akibat perbedaaan berat dan gaya isap blower. Biji tertampung pada Nut Silo yang dialiri dengan udara panas antara 60 – 80°C selama 18- 24 jam agar kadar air turun sekitar 21% menjadi4%.
Sebelum biji masuk ke dalam Nut Craker terlebih dahulu diproses di dalam Nut Grading Drum untuk dapat dipisahkan ukuran besar kecilnya biji yang disesuaikan dengan fraksi yang telah ditentukan. Nut kemudian dialirkan ke Nut Craker sebagai alat pemecah. Masa biji pecah dimasukkan dalam Dry Seperator (Proses pemisahan debu dan cangkang halus) untuk memisahkan cangkang halus, biji utuh dengan cangkang/inti. Masa cangkang bercampur inti dialirkan masuk ke dalam Hydro Cyclone untuk memisahkan antara inti dengan cangkang dengan menggunakan prinsip perbedaan massa. Cara lain untuk memisahkan inti dengan cangkang adalah dengan menggunakan Hydro clay bath yaitu pemisahan dengan memanfaatkan lumpur atau tanah liat. Cangkang yang terpisah kemudian digunakan sebagai bahan bakar boiler.
Inti kemudian dialirkan masuk ke dalam Kernel Drier untuk proses pengeringan sampai kadar airnya mencapai 7 % dengan tingkat pengeringan 50°C, 60°C dan 70°C dalam waktu 14-16jam. Selanjutnya guna memisahkan kotoran, maka dialirkan melalui Winnowing Kernel (Kernel Storage), sebelum diangkut dengan truk ke pabrik pemproses berikutnya.
PROSES / PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI MINYAK CPO
Dalam pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hingga menjadi minyak CPO, ada proses yang harus dilalui dan proses tersebut pada intinya untuk semua pabrik sama. Namun seiring dengan perkembangan teknologi maka ada beberapa modifikasi pada masing-masing stasiun pengolahan, untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Dasar pengolahan TBS kelapa sawit secara umum adalah sebagai berikut;

1.      STASIUN PENERIMAAN TBS
          1 (satu) unit timbangan, jembatan timbangan (weighbridge) buatan USA dengan kapasitas 30.000 kg menggunakan empat load cell, perlu disediakan dan dipasang di kantor. Loading Ramp (tempat penimbun) dengan 7 pintu dan digerakkan secara hydraulic buatan USA dengan kapasitas + 12,5 ton TBS per pintu dipasang di ujung bangunan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC94EtkC0jsWAj8R0T2ZIbNMUj0ExKN0NTWSMJdD6l8hZHOC_GEiVwo13Ucd9ZX6C3rr_s054KwPcuPENbSEkqGmSWbHHiL-ZNAW4ECctJbv3HBawImBPa8Y2cVBq6M2HOt881sR2aEys/s400/01+Weightbridge.jpg

 Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Weighbridge/ Jembatan Timbang


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4QkLy5owQ9jOm3bVv1o9OP9iu6L6Ffy83Hf27x7cqOz6kTP56j3hPGEjYrwB4yY_137h2fcRdO9je4JrMrESvGRoFU1kY9rLF8K8oPybEE3WkPAPALQzp_IJQS6kY021Dr_w_hn5C3iI/s400/02a+Loading+Ramp.jpg

 Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Loading Ramp Area



2.      STASIUN REBUSAN (STERILIZER)
2 (dua) unit sterilizer dengan ukuran diameter 2700 mm, dengan panjang + 22.000 mm yang memuat 7 (tujuh) lorry sekali merebus termasuk yang akan kami laksanakan. Lorry (fruit cages) mempunyai kapasitas 5 ton TBS dan jumlah lorry yang kami usulkan 35 (tiga puluh lima) unit dengan memakai “bronze bushing” dan Roller Bearing. Sterilizer akan dioperasikan secara automatic. Dengan system automatic bisa melaksanakan perebusan “triple peak” yang kebanyakan dilaksanakan di pabrik-pabrik minyak kelapa sawit di Sumatera Utara.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1HdAvCUA_IPE8am7_CIYVWT50HNRGJckKwgFJBcXnHhjI9R5WkdAntzmhVO7gOQpY-9a_hw6fiqMxmLAkhwqYdWugX3dyFmw-MVKDKvJOUfHDCrhfxYN8FtbShxDSozVWcCd00pJh_78/s400/07+Fruit+Cages.jpg
 Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Fruit Cages

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOkvfQzIhKN8iBKceEb8RcWDgLVWh81hcwUPPfGCzAoBS9uyCiVVZiOds22a3ckCc8O0JofF_05ot3FBai2u4SFbsgur6cE9NKRfr9fDBOwuFFdVCCEvxpcBOIknOBvtxwJ60iipw7XQU/s400/08+Sterilizer.jpg
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Horizontal Sterilizer

3.      STASIUN PENEBAH (THRESHING STATION)
1 (satu) unit Hoisting Crane buatan Germany/USA yang dioperasikan di atas lantai Marshalling Yard dengan ketinggian + 7 m. Fruit Cages hanya diangkat ± 50 cm diatas lantai jadi jauh lebih safety dari pada hoisting crane yang tingginya 14,5 m.
1 (satu) unit Bunch Conveyor dan 1 (satu) unit mesin penebah (Thresher) diperlukan
dalam stasiun ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvmKNEiu8NCN_UGsmm0_YyVI1T1VLpM6mUNBhh2bNlrzWBfAoKUo9VuQzR0kLbXAVw_CITB9fBYWz2j3Cygf_8WPm7qcg9cnzGEMyZ0TRd_LwuGUjiiTKu-J7hAjvewj4YrIk9TTKgOqE/s400/17+Threesing+Tippler.jpg

Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Tippler


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirNAJroZtHzmGd29-k_T3xFN5UcC13YrfQaTPbEXektcJzcZngl07eCyOx7S-ylM22AI30r-2pfjYjb4kuqLVvzprPNBgumuTxnyktSHxrslkKjrGIjH9ZP3_wzLe1IWaMKNEPn5LwbWA/s400/19+Inclined+Bunch+Conveyor.jpg
 
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Inclined Fruit Bar Conveyor

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnjLslApV2_hfK_PHnDi-UZ_dwUV76BRvSpHbEhNy5kM_vR8ijzL6XnOAwjfrgIyZDVrNIuTVoiUeibJSyWabLpLmpxqo4TwHUo5SZTbcU0et8TgVcqQOZOO2kG9Jwj671eu96GD9vIsg/s400/21+Rotary+Thresher+Drum.jpg

Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Rotary Thresser Drum

4.      STASIUN KEMPA (PRESSING STATION)
2 (dua) unit Kempa (Screw Press) dengan kapasitas 15 ton TBS/jam, buatan Malaysia atau bisa juga buatan local Medan yang akan digunakan. Berikut dengan 2 (dua) unit mesin pelumat (Digester) dengan kapasitas 3500 L.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdnkWv36bvuI33JLgctaLsoRkOmPupVC-GceDu19a-N6cOEJezBq1AuRkfO8f0ovp9DTtpqOtZ3YIJrHhr6o8fO07c5a1c_Qxc61FO8xqgwe2_X6nklxbLy5n0vCHyqxnxFnZJ4fRVyCA/s400/31+Pressing,+Digester.jpg
 Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Digester & Screw Press


5.      STASIUN PEMURNI (CLARIFICATION STATION)
3 (tiga) unit mesin Sludge Centrifuge buatan Malaysia dan 2 (dua) unit mesin Purifier dan 1 (satu) unit mesin pengering Vacuum Dryer buatan Malaysia merupakan mesin-mesin yang di pasang, termasuk perlengkapannya, seperti pompa vakum, pompa transfer dan lain-lain. Pemurnian secara terus-menerus (continue) termasuk dalam system ini, dan di gunakan Integrated  5 in 1 Tank.
Dalam system ini 5 (lima) unit tangki dijadikan satu atau istilahnya “Five in One”, yaitu :
1.      Continuous Settling Tank (C.S.T)
2.      Sludge Oil Tank (S.O.T)
3.      Hot Water Tank (H.W.T)
4.      Pure Oil Tank (P.O.T)
5.      Sludge Drain Tank (S.D.T)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBqSr8F1dSOkfO3t6os1Ga-eqoneheeVHUwoGMgCDkGL6XUbvdOLeAgeeM5a2XtWyS6eGS2NhvNBkGJW9tJ1_8e7fJ8cOAhjUhBZEIv2MjBemxRAJYP7tQ4J8l23zI1SkmDa5exhpy7sk/s400/62+Clarification+Structure.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBXbCwCHaVbbj-AIWypbHAG6KyCFMD9L3yNfKMkxXN-c1uNX2KFhdr0KrPp5kbXAunb-5lQuqGLItIf3lbYVAHbLEMst3_TprtGkqu13mcRZgNBP9YQqFS-J-8E_mfD9cb1Wt-ZllG_vg/s400/63+Storage+Tank.jpg
Clarification Station & Oil Storage Tank
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit
 

6.      STASIUN KERNEL (KERNEL RECOVERY PLANT)
Cracked mixture akan diproses dengan memakai proses kering yaitu “Dry Separation Coloumn”. Pada kolom pertama, yang dikerjakan yaitu kernel utuh dikirim langsung ke kernel silo dan pada kolom yang kedua yaitu kernel dan sebagian cangkang (shell) akan dikirim ke hydrocyclone untuk pemisahan selanjutnya. Jadi di sini terjadi 3 kali pemisahan antara kernel dengan cangkang yaitu di kolom LTDS pertama, kolom LTDS kedua kemudian  di Hydrocyclone atau claybath.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitFZ4aJowvDbw4dBGLynQ_XCekAEOWHm4Ggteov3zC1WYdMatW8oa55fm5Uqk0YlS9ceJNXBZ3QG_tTYDjmQksozM4b1AK-JgBTAP6tewSf9WJ6yR00dawTh8qpueIxg41OnxmDJ0JLVI/s320/67+Depericarper+Vertical+Column.jpg
 Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Kernel Station

7.      WATER SUPPLY
Yang termasuk dalam water supply adalah :
1.      Raw Water Treatment Plant
2.      Boiler Feed Water Treatment Plant  
Secara umum apabila karakteristik dari air sungaibelum diketahui, ,maka pada Boiler Feed Water Treatment Plant,   memakai “Demin Plant” saja dan bukan “Water Softener”.
Namun seandainya air sungai yang di gunakan kadar silicanya (SiO2) kurang dari < 8 ppm, maka di sarankan memakai “Water Softener”.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCLTDyPmZFRaVhRnuUBaIJOMVA2miQFwl759YyQe2IQ20e65YkV6RUMsjB_5zKeGa3DusyZfMKapwjaDYSaUU92_mI-lftsUjJSZXr__OulY0_6KbGiNo1dkkSEHJu_h8BTKBM7gbX41E/s400/105+Deaerator+Platform.jpg
 Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Thermal deaerator Platform

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMMKvKJxYJUUWE3UiTGIG6DykIAoxVN3XnS-qNSpIM8BAjV-Lta4BJitxKkHhl234_SoOeDYTluSf4G3IL1etszozeujfhfh4p8pgM4GVGFb9VH3KW_z5Uo1Qu5ZJV4wTIkSZyGNhwHww/s400/109+Cation+Anion+Exchanger.jpg
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Anion Cation


8.      STEAM BOILER
1 (Satu) unit ketel (Steam Boiler) diperlukan untuk proses pabrik kelapa sawit. Ketel dengan kapasitas 20.000 kg/jam, merupakan ketel pipa air (Water Tube Boiler) dan uapnya merupakan “Superheated Steam” dan mempunyai temperatur 260°C dan tekanan 21 kg/cm².
Pada waktu mulai mengadakan “Pengeringan (Drying Out)” ketel waktu pertama kali bahan bakar (kayu) dan chemical supaya disediakan sendiri oleh Owner. Kami akan menggunakan Boiler lisensi dari Inggris.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0hyphenhyphenoAiWQE1B8AMVm66brq6T4lKoevqhxnBVcfZQ67iQ4b3I8FGJbDH6Vc3sKoxmzFTwK3mRYMimdWOe1MYTKJ2YD7QtQMpr7JlP_xdLi4SodcfwropzwD2qFQXX-SzymQ2yVb48L8iBo/s400/91+Steam+Boiler.jpg
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Boiler

9.      PEMBANGKIT TENAGA LISTRI (POWER PLANT STATION)
1 (Satu) unit Turbin kapasitas 900 KW dan 2 (dua) unit  diesel generator set 350 KW (400 KVA) dan 200 KW merupakan design yang di berikan untuk start up/shut down boiler gensetnya buatan Inggris. Turbin memakai buatan USA. Namun selama pembangunan proyek Genset yang 200 KW akan kami pakai dahulu untuk bekerja dan setelah proyek selesai akan dipakai untuk maintenance pabrik.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Steam Turbin Generator

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLhyphenhyphenqYlUhhe7xW5Kmo8lQtuX5iEc5j7GmuW2mg9iAxpEdeNvP9X_jUCrO0INz3dQ-eDhZRXoTTHz0qmdnrmHuvTw8N1A2_qMzzp5eXw14HvAgTBX3IZ1Cr-2jOoQmYzq13PxyEYAJO2ZE/s400/99+Back+Pressure+Vessel.jpg
 Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Back Pressure Vessel

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQZse3xT40MC4w_-sMUqSz2AuZk4SnHUO5eNkFfHstm1R7dk1xuy6k5Dq-_Jv-oWddZ3cUwQ0iYMC9Bm-L1n4PgtlK-WuR8U6kHb_gx47CLiZE1z6LZB9WJensTJPXxtZSgJhTHVsFaxM/s400/98+Diesel+Genset.jpg
 Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit -Generator Set
 
10.  PENGENDALIAN AIR LIMBAH (EFFLUENT TREATMENT PLANT)
Yang perlu diperhatikan adalah  memasang dan menyediakan cooling tower, pompa recirculation, surface aerator dan pipa-pipa dari PVC (Leaflet terlampir).
Pembuatan kolam-kolam di Effluent Treatment seperti Anaerobic Pond dan lain-lain, serta pembuatan parit-parit menjadi tanggung jawab Pemilik. Akan ada limbah 8 (delapan) kolamyaitu masing-masing untuk :

Kolam Pendingin  ( Cooling Pond )
2 ( dua ) unit Kolam Pendingin yang akan berfungsi juga untuk dapat melakukan pengutipan minyak apabila terjadi kandungan minyak pada limbah tampak terlihat .
Kolam pendingin dibuat dengan ukuran 22.000 mm X 22.000 mm ( pada bibir kolam atas ) dengan kedalaman 4.000 mm (finish level), dinding kolam dibuat miring 1:1 ( 45 derajat ) dan dilapisi pasangan batu ( rip–rap ) dengan ukuran batu minimal 200 mm, demikian pula untuk lantainya dibuat dengan landasan pasangan batu.
Pekerjaan penggalian tanah untuk kolam pendingin ini akan ditunjukkan lay out di site pada posisi yang kontour tanah yang tinggi supaya dapat memungkinkan proses selanjutnya dari kolam pendingin ke kolam berikutnya dengan cara aliran gravitasi.
Pengeluaran limbah cair yang sudah turun temperaturnya dengan pipa HDPE diameter 300 mm dialirkan ke kolam pembiakan bakteri/mixing pond, valve yang digunakan adalah stainless steel ball valve.

Kolam Pembiakan Bakteri ( Mixing Pond )
3 ( tiga ) unit Kolam  Pembiakan Bakteri ( mixing pond ) dibuat dengan ukuran 22.000 mm X 22.000 mm  ( pada bibir kolam atas ) dengan kedalaman 4.000 mm ( finish level ), dinding kolam dibuat miring 1: 1 ( 45 derajat ) dan dilapisi pasangan batu ( rip–rap ) dengan ukuran batu minimal 200 mm, demikian pula untuk lantainya dibuat dengan landasan pasangan batu. Pada kolam ini pH akan terkoreksi dari 4,2 akan menjadi 5,5 s/d 6.
Hal ini dilakukan pada waktu pertama kali effluent treatment dijalankan selanjutnya menaikkan pH dapat dilakukan dengan daur ulang ( sirkulasi ) cairan yang sudah matang dimana pH-nya sudah diatas kurang lebih  6.
Elevasi tanah atas ( top level ) area kolam ini harus berbeda dengan elevasi tanah atas kolam pendingin sekurangnya 3.000 mm ( perbedaan kontour ) sehingga dapat memungkinkan aliran gravitasi . Untuk tahap pertama pabrik kapasitas 30 ton TBS per jam hanya dibuat kolam 2 unit saja, tetapi area level tanah disini dibuat untuk memungkinkan menjadi 4 kolam pada saat pengembangan kapasitas pabrik menjadi 60 ton TBS per jam.

Kolam Anaerobic ( Anaerobic Pond )
2 ( dua ) unit Kolam Anaerobic primer dengan bentuk bulat lingkaran, ukuran bibir atas kolam adalah 44.000 mm diameter dengan kedalaman kolam tidak kurang dari 5.000 mm.
Dinding kolam dilapisi dengan pasangan batu ukuran minmal 200 mm, kemiringan dinding adalah 1: 1 ( 45 derajat ), lantai dasar kolam dilapisi dengan pasangan batu.
Elevasi tanah atas ( top level ) area kolam ini harus berbeda dengan elevasi tanah atas kolam mixing sekurangnya adalah 3.500 mm, karena untuk dapat memungkinkan aliran proses effluent treatment dengan aliran gravitasi.
Aliran gravitasi dari kolam mixing ke kolam anaerobic ini dengan menggunakan pipa HDPE diameter 300 mm dan valve jenis sounder yang digunakan.
Untuk proses sirkulasi umpan bakeri aktif ke kolam mixing ( back mixing ) dengan menggunakan pompa type centrifugal pump ( 2 unit ) dengan kapasitas minimal 40 m3 per jam, pipa yang digunakan adalah pipa HDPE diameter 152 mm.

Kolam Pengendapan ( contact pond )
2 ( dua ) unit Kolam pengendapan ( contact pond ) yang berfungsi untuk mengendapan solid terbawa cairan dari kolam anaerobic. Kolam ini dibuat dengan ukuran 18.000 mm X 18.000 mm dengan kedalaman 3.000 mm, dimana dinding kolam dibuat miring dan dilapisi pasangan batu (rip–rap) ukuran batu 200 mm, perbandingan kemiringan adalah 1 : 1 ( 45 derajat ).
Elevasi tanah area ini dibuat lebih rendah dari elevasi tanah area kolam anaerobic tidak kurang dari 1.500 mm, hal ini untuk pengeluaran aliran limbah yang diproses di kolam anaerobic dapat dialirkan secara overflow.
Dua unit kolam pengendap ini bekerja secara seri yaitu aliran overflow dari kolam anaerobic akan masuk dulu ke kolam pengendapan no 1 dan dari kolam pengendapan no 1 akan overflow ke kolam pengendapan no 2 . Diantara dua unit kolam ini disediakan 2 unit pompa jenis slury pump untuk digunakan mengembalikan endapan solid kembali ke kolam anaerobic.
Jenis pompa dengan kapasitas tidak kurang dari 40 m3 dan pipa yang digunakan untuk mengembalikan solid dengan pipa HDPE diameter 152 mm dan sounder valve yang digunakan.
Sedangkan pengeluaran aliran cairan dari kolam pengendapan no 2 ke kolam selanjutnya dengan aliran overflow.



Kolam Aerasi ( areasi pond )
1 ( satu ) unit Kolam Aerasi dipakai untuk memperkaya cairan limbah dengan oksigen dan membunuh bakteri anaerob.
Kolam tanah ini dibuat  dengan kedalaman tidak kurang dari 3.000 mm dan panjang 150.000  X lebar tidak kurang dari 50.000 mm, dinding kolam dibuat dengan kemiringan 1: 1 ( 45 derajat ).
Untuk memperkaya pemasukan oksigen terhadap cairan limbah ini, maka di kolam ini dilengkapi dengan 3 unit Arerator system 3Kw.
Elevasi tanah area kolam ini dibuat lebih rendah dari area kolam pengendapan ( contact pond ), karena aliran yang diharapkan adalah dengan overflow.

Kolam Pelepasan
Satu ( 1 ) unit Kolam pelepasan dipakai untuk memberikan kesempatan perbaikan pH sebelum limbah dilepaskan keluar.
Kolam tanah ini dibuat dangkal dengan isi 3.000 m3 dan kedalaman 2 m.
Kolam ini adalah kolam terakhir dalam proses air limbah, selanjutnya cairan dibuang ke sungai dengan cara over flow, dan dilengkapi dengan basculator untuk perhitungan debit pembuangan limbah.

11.  PEKERJAAN LISTRIK
Pekerjaan Listrik meliputi :
·         Panel Induk
·         Kabel Distribusi & Kontrol
·         Panel Motor & Distribusi
·         Penerangan Pabrik
·         Stop Kontak
·         Earthing and Grounding
·         Ligthning Protection System

12.  WATER RESERVOIR (WADUK)
Apabila sungainya kecil maka harus dibuat waduk (Water Reservoir) yang menampung air        + 30.000 M3, sehingga tidak kesulitan untuk supply kebutuhan  air. Untuk pabrik kapasitas 30 – 60 Ton TBS per jam diperlukan + 60 m3 air per jam. Jadi Water Reservoir tersebut muat 25 hari kerja, berarti cukup menampung kebutuhan air selama 1 (satu) bulan. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj50tDIDTcXn7L5MKC2dmHUAXlW7ZWbBitIDxMC4McNqLB6RkinrIZJHb9nBhNGCwL372uxum3fpZE9hNYB7A8XCS2enfA_xnQJ6KdLwzfthLziAKBZcW7BvbQiyecLZlhvYExFMIrk-5s/s400/114+Water+Reservoir.jpg
  Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit –Waduk




















Daftar Pustaka

Panca wardanu,Adha.2009.Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. http://apwardhanu.wordpress.com/2009/03/20/teknologi-pengolahan-kelapa-sawit.html
Arif,Habibillah.2010. PASCA PANEN DAN STANDAR PRODUKSI KELAPA SAWIT, http//:www.habibiezone.wordpress.com/pasca-panen-dan-standar-produksi-kelapa-sawit.html
http://budhegembu.blogspot.com. proses-pengolahan-kelapa-sawit. 18 mei 2013

Share this article :

3 komentar:

Trending Topic

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Etza Hamzah - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template