PAPER MEKANISASI
PERTANIAN
“Alat Pabrik Kelapa Sawit”
Oleh
HAMZAH
1106111877
AGT_C
JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya sampaikan kepada Allah SWT karena
dengan izin – Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas ini. Terima kasih juga
saya ucapkan kepada teman-teman yang membantu saya dalam menyelesaikan makalah
ini.
Dalam ilmu pertanian sangat diperlukan ilmu tentang
mekanisasi pertanian, karena tanpa ilmu ini kita mengetahui perkembangan
mekanisasi dalam bidang pertanian. Untuk itu makalah ini disusun untuk
memberikan dan mengabadikan alat-alat panen padi secara tradisional dan modern,
supaya dapat kita manfaatkan dengan semestinya dan bermanfaat untuk masa yang
akan mendatang.
Demikian pengantar yang dapat saya sampaikan.
Harapan saya makalah ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang menbacanya,
terutama penyusun sendiri. Kesalahan dalam makalah ini bisa saja terjadi, maka
harap dimaklumi. Sekian pengantar dari penyusun, mohon maaf jika ada kesalahan.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Pekanbaru,
18 Mei 2013
Hamzah
I. PENDAHULUAN
Pengolahan buah
Kelapa Sawit di awali dengan proses pemanenan Buah Kelapa Sawit. Untuk
memperoleh Hasil produksi (CPO) dengan kualitas yang baik serta dengan Rendemen
minyak yang tinggi, Pemanenan dilakukan berdasarkan Kriteria Panen (tandan
matang panen ) yaitu dapat dilihat dari jumlah berondolan yang telah
jatuh ditanah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh (brondolan) dari tandan
yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari
tandan.
Proses
pemanenan diawali dengan pemotongan pelepah daun yang menyangga buah, hal ini
bertujuan agar memudahkan dalam proses penurunan buah. Selanjutnya pelepah
tersebut disusun rapi ditengah gawangan dan dipotong menjadi dua bagian,
perlakuan ini dapat meningkatkan unsur hara yang dibutuhkan Tanaman sehingga
diharapkan dapat meningkatkan produksi buah.
Kemudian buah yang telah dipanen dilakukan
pemotongan tandan buah dekat pangkal, hal ini dilakukan untuk mengurangi beban
timbangan Kelapa Sawit. Berondolan yang jatuh dikumpulkan dalam karung dan
tandan buah segaar (TBS) selanjutnya di angkut menuju tempat pengumpulan hasil (TPH)
untuk selanjutnya ditimbang dan diangkut menuju pabrik pengolahan Kelapa Sawit.
Proses selanjutnya tandan buah
segar yang telah disortasi kemudian diangkut menggunakan lori menuju tempat
perebusan (Sterilizer). Dalam tahap ini terdapat tiga cara perebusan TBS yaitu
Sistem satu puncak (Single Peak), Sistem dua puncak (double Peak) dan Sistem
tiga puncak (Triple Peak). Sistem satu puncak (Single Peak) adalah sistem
perebusan yang mempunyai satu puncak akibat tindakan pembuangan dan pemasukan
uap yang tidak merubah bentuk pola perebusan selama proses peerebusan satu
siklus. Sistem dua puncak adalah jumlah puncak yang terbentuk selama proses
perebusan berjumlah dua puncak akibat tindakan pembuangan uap dan pemasukan uap
kemudian dilanjutkan dengan pemasukan, penahanan dan pembuangan uap selama
perebusan satu siklus. Sedangkan sistem tiga puncak adalah jumlah puncak yang
terbentuk selama perebusan berjumlah tiga sebagai akibat dari tindakan
pemasukan uap, pembuangan uap, dilanjutkan dengan pemasukan uap, penahanan dan
pembuangan uap selama proses perebusan satu siklus. Perebusan dengan sistem 3 peak
( tiga puncak tekanan). Puncak pertama tekanan sampai 1,5 Kg/cm2,
puncak kedua tekanan sampai 2,0 Kg/cm2 dan puncak ketiga
tekanan sampai 2,8 – 3,0 Kg/cm2.(Polnep,2003)
Adapun tujuan dari proses
perebusan adalah menonaktifkan enzim lipase yang dapat
menstimulir pembekuan freefatty acid dan mempermudah perontokan buah
pada tresher. selain itu proses perebusan juga bertujuan untuk memudahkan
ekstraksi minyak pada proses pengempaan. Perebusan juga dapat mengurangi kadar
air dari inti sehingga mempermudah pelepasan inti dari cangkang.
Tahapan selanjutnya adalah
proses pemipilan atau pelepasan buah dari tandan. Pada proses ini, buah yang
telah direbus di angkut dengan dua cara yaitu pertama, dengan menggunakan Hoisting
crane dan di tuang ke dalam thresher melalui hooper yang berfungsi untuk
menampung buah rebus. Cara yang kedua adalah dengan menggunakan Happering yang
kemudian diangkut dengan elevator (Auto Fedder). Pada proses ini
tandan buah segar yang telah direbus kemudian dirontokkan atau dipisahkan dari
janjangnya. Pemipilan dilakukan dengan membanting buah dalam drum putar dengan
kecepatan putaran 23-25 rpm. Buah yang terpisah akan jatuhmelalui kisi-kisi dan
ditampung oleh Fruit elevator dan dibawa dengan Distributing Conveyor untuk
didistribusikan keunit-unit Digester.
Di dalam digester buah diaduk
dan dilumat untuk memudahkan daging buah terpisah dari biji. Digester terdiri
dari tabung silinder yang berdiri tegak yang di dalamnya dipasang pisau-pisau
pengaduk sebanyak 6 tingkat yang diikatkan pada pros dan digerakkan oleh motor
listrik. Untuk memudahkan proses pelumatan diperlukan panas 90-95 C yang
diberikan dengan cara menginjeksikan uap 3 kg/cm2 langsung atau melalui mantel.
Proses pengadukan/ pelumatan berlangsung selama 30 menit. Setelah massa buah
dari proses pengadukan selesai kemudian dimasukan ke dalam alat pengepresan
(screw press).
Pengepresan berfungsi untuk
memisahkan minyak kasar (crude oil) dari daging buah (pericarp). Massa yang
keluar dari digester diperas dalam screw press pada tekanan 50-60 bar dengan
menggunakan air pembilas screw press suhu 90-95 C sebanyak 7 % TBS (maks)
dengan hasil minyak kasar (crude oil) yang viscositasnya tinggi. Dari pengepresan
tersebut akan diperoleh minyak kasar dan ampas serta biji.
Minyak kasar (crude oil) yang
dihasilkan kemudian disaring menggunakan Vibrating screen. Penyaringan
bertujuan untuk memisahkan beberapa bahan asing seperti pasir, serabut dan
bahan-bahan lain yang masih mengandung minyak dan dapat dikembalikan ke
digester. Vibrating screen terdiri dari 2 tingkat saringan dengan luas
permukaan 2 m2 . Tingkat atas memakai saringan ukuran 20 mesh,
sedangkan tingkat bawah memakai saringan 40 mesh.
Minyak yang telah disaring
kemudian ditampung kedalam Crude Oil Tank (COT). Di dalam COT suhu
dipertahankan 90-95°C agar kualitas minyak yang terbentuk tetap baik.
Tahap selanjutnya minyak
dimasukkan kedalam Tanki Klarifikasi (Clarifier Tank). prinsip dari proses pemurnian
minyak di dalam tangki pemisah adalah melakukan pemisahan bahan berdasarkan
berat jenis bahan sehingga campuran minyak kasar dapat terpisah dari air.
Pada tahapan ini dihasilkan dua jenis bahan yaitu Crude oil dan Slude . Minyak
kasar yang dihasilkan kemudian ditampung sementara kedalam Oil Tank. Di dalam
oil tank juga terjadi pemanasan (75-80°C) dengan tujuan untuk mengurangi kadar
air.
Minyak kemudian dimurnikan dalam
Purifier, Di dalam purifier dilakukan pemurnian untuk mengurangi kadar
kotoran dan kadar air yang terdapat pada minyak berdasarkan atas perbedaan
densitas dengan menggunakan gaya sentrifugal, dengan kecepatan perputarannya
7500 rpm. Kotoran dan air yang memiliki densitas yang besar akan berada pada
bagian yang luar (dinding bowl), sedangkan minyak yang mempunyai
densitas lebih kecil bergerak ke arah poros dan keluar melalui sudu-sudu untuk
dialirkan ke vacuum drier. Kotoran dan air yang melekat pada dinding
di-blowdown ke saluran pembuangan untuk dibawa ke Fat Pit.
Slude yang dihasilkan dari
Clarifier tank kemudian di alirkan ke dalam Decanter. Di dalam alat ini terjadi
pemisahan antara Light phase, Heavy phase dan Solid. Light phase yang
dihasilkan kemudian akan di alirkan kembali ke dalam crude oil tank sedangkan
Heavy phase akan di tampung dalam bak penampungan (Fat Pit). Solid atau padatan
yang dihasilkan akan diolah menjadi pupuk atau bahan penimbun.
Minyak yang keluar dari purifier
masih mengandung air, maka untuk mengurangi kadar air tersebut, minyak
dipompakan ke vacuum drier. Di sini minyak disemprot dengan
menggunakan nozzle sehingga campuran minyak dan air tersebut akan
pecah. Hal ini akan mempermudah pemisahan air dalam minyak, dimana minyak yang
memiliki tekanan uap lebih rendah dari air akan turun ke bawah dan kemudian
dialirkan ke storage tank.
Crude Palm Oil yang dihasilkan
kemudian dialirkan ke dalam Storage tank (tangki timbun). Suhu simpan dalam
Storage Tank dipertahankan sntara 45-55°C. hal ini bertujuan agar kualitas CPO
yang dihasilkan tetap terjamin sampai tiba waktunya pengiriman.
II. ISI
PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO
Palm kernel Oil (PKO) adalah minyak yang
dihasilkan dari inti sawit. Proses awalnya sama seperti pengolahan kelapa sawit
menjadi CPO. Pada pengolahan kelapa sawit menjadi PKO setelah proses
pengepresan maka terjadi pemisahan antara minyak sawit dengan kernel, sabut dan
ampasnya.
Biji yang masih bercampur dengan Ampas dan
serabut kemudian diangkut menggunakan Cake breaker conveyor yang dipanaskan
dengan uap air agar sebagian kandungan air dapat diperkecil, sehingga Press
Cake terurai dan memudahkan proses pemisahan menuju depericarper. Pada
Depericaper terjadi proses pemisahan fibre dan biji. Pemisahan terjadi akibat
perbedaaan berat dan gaya isap blower. Biji tertampung pada Nut Silo yang
dialiri dengan udara panas antara 60 – 80°C selama 18- 24 jam agar kadar air
turun sekitar 21% menjadi4%.
Sebelum biji masuk ke dalam Nut Craker terlebih dahulu diproses di dalam Nut
Grading Drum untuk dapat dipisahkan ukuran besar kecilnya biji yang disesuaikan
dengan fraksi yang telah ditentukan. Nut kemudian dialirkan ke Nut Craker
sebagai alat pemecah. Masa biji pecah dimasukkan dalam Dry Seperator (Proses
pemisahan debu dan cangkang halus) untuk memisahkan cangkang halus, biji utuh
dengan cangkang/inti. Masa cangkang bercampur inti dialirkan masuk ke dalam
Hydro Cyclone untuk memisahkan antara inti dengan cangkang dengan menggunakan
prinsip perbedaan massa. Cara lain untuk memisahkan inti dengan cangkang adalah
dengan menggunakan Hydro clay bath yaitu pemisahan dengan memanfaatkan lumpur
atau tanah liat. Cangkang yang terpisah kemudian digunakan sebagai bahan bakar
boiler.
Inti kemudian dialirkan masuk ke dalam Kernel
Drier untuk proses pengeringan sampai kadar airnya mencapai 7 % dengan tingkat
pengeringan 50°C, 60°C dan 70°C dalam waktu 14-16jam. Selanjutnya guna
memisahkan kotoran, maka dialirkan melalui Winnowing Kernel (Kernel Storage),
sebelum diangkut dengan truk ke pabrik pemproses berikutnya.
PROSES / PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
MENJADI MINYAK CPO
Dalam pengolahan tandan buah
segar (TBS) kelapa sawit hingga menjadi minyak CPO, ada proses yang harus
dilalui dan proses tersebut pada intinya untuk semua pabrik sama. Namun seiring
dengan perkembangan teknologi maka ada beberapa modifikasi pada masing-masing
stasiun pengolahan, untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Dasar pengolahan TBS kelapa sawit secara umum adalah sebagai berikut;
1.
STASIUN PENERIMAAN TBS
1 (satu) unit timbangan,
jembatan timbangan (weighbridge) buatan USA dengan kapasitas 30.000 kg
menggunakan empat load cell, perlu disediakan dan dipasang di kantor. Loading
Ramp (tempat penimbun) dengan 7 pintu dan digerakkan secara hydraulic buatan
USA dengan kapasitas + 12,5 ton TBS per pintu dipasang di ujung
bangunan.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Weighbridge/ Jembatan Timbang
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Loading Ramp Area
2.
STASIUN REBUSAN (STERILIZER)
2 (dua) unit sterilizer dengan ukuran diameter 2700 mm, dengan panjang +
22.000 mm yang memuat 7 (tujuh) lorry sekali merebus termasuk yang akan kami
laksanakan. Lorry (fruit cages) mempunyai kapasitas 5 ton TBS dan jumlah lorry
yang kami usulkan 35 (tiga puluh lima) unit dengan memakai “bronze bushing” dan
Roller Bearing. Sterilizer akan dioperasikan secara automatic. Dengan system
automatic bisa melaksanakan perebusan “triple peak” yang kebanyakan
dilaksanakan di pabrik-pabrik minyak kelapa sawit di Sumatera Utara.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Fruit Cages
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Horizontal Sterilizer
3.
STASIUN PENEBAH (THRESHING STATION)
1 (satu) unit
Hoisting Crane buatan Germany/USA yang dioperasikan di atas lantai Marshalling
Yard dengan ketinggian + 7 m. Fruit Cages hanya diangkat ± 50 cm diatas lantai jadi jauh lebih safety dari
pada hoisting crane yang tingginya 14,5 m.
1 (satu) unit Bunch Conveyor dan 1 (satu) unit mesin penebah (Thresher)
diperlukan
dalam stasiun ini.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Tippler
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Inclined Fruit Bar Conveyor
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Rotary Thresser Drum
4.
STASIUN KEMPA (PRESSING STATION)
2 (dua) unit
Kempa (Screw Press) dengan kapasitas 15 ton TBS/jam, buatan Malaysia atau bisa
juga buatan local Medan yang akan digunakan. Berikut dengan 2 (dua) unit mesin
pelumat (Digester) dengan kapasitas 3500 L.
Foto :
Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Digester & Screw Press
5.
STASIUN PEMURNI (CLARIFICATION STATION)
3 (tiga) unit
mesin Sludge Centrifuge buatan Malaysia dan 2 (dua) unit mesin Purifier dan 1
(satu) unit mesin pengering Vacuum Dryer buatan Malaysia merupakan mesin-mesin
yang di pasang, termasuk perlengkapannya, seperti pompa vakum, pompa transfer
dan lain-lain. Pemurnian secara terus-menerus (continue) termasuk dalam system
ini, dan di gunakan Integrated 5 in 1 Tank.
Dalam system ini 5 (lima) unit tangki dijadikan satu atau istilahnya “Five
in One”, yaitu :
1. Continuous
Settling Tank (C.S.T)
2. Sludge Oil Tank
(S.O.T)
3. Hot Water Tank
(H.W.T)
4. Pure Oil Tank
(P.O.T)
5. Sludge Drain
Tank (S.D.T)
Clarification
Station & Oil Storage Tank
Foto : Pabrik Pengolahan
Kelapa Sawit
6.
STASIUN KERNEL (KERNEL RECOVERY PLANT)
Cracked mixture akan diproses dengan memakai proses kering yaitu “Dry
Separation Coloumn”. Pada kolom pertama, yang dikerjakan yaitu kernel utuh
dikirim langsung ke kernel silo dan pada kolom yang kedua yaitu kernel dan
sebagian cangkang (shell) akan dikirim ke hydrocyclone untuk pemisahan
selanjutnya. Jadi di sini terjadi 3 kali pemisahan antara kernel dengan
cangkang yaitu di kolom LTDS pertama, kolom LTDS kedua kemudian di Hydrocyclone
atau claybath.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Kernel
Station
7.
WATER SUPPLY
Yang termasuk dalam water supply adalah :
1. Raw Water
Treatment Plant
2. Boiler Feed
Water Treatment Plant
Secara umum
apabila karakteristik dari air sungaibelum diketahui, ,maka pada Boiler Feed
Water Treatment Plant, memakai “Demin Plant” saja dan bukan “Water
Softener”.
Namun seandainya air sungai yang di gunakan kadar silicanya (SiO2) kurang
dari < 8 ppm, maka di sarankan memakai “Water Softener”.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Thermal
deaerator Platform
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Anion Cation
8.
STEAM BOILER
1 (Satu) unit
ketel (Steam Boiler) diperlukan untuk proses pabrik kelapa sawit. Ketel dengan kapasitas
20.000 kg/jam, merupakan ketel pipa air (Water Tube Boiler) dan uapnya
merupakan “Superheated Steam” dan mempunyai temperatur 260°C dan tekanan 21
kg/cm².
Pada waktu mulai mengadakan “Pengeringan (Drying Out)” ketel waktu pertama
kali bahan bakar (kayu) dan chemical supaya disediakan sendiri oleh Owner. Kami
akan menggunakan Boiler lisensi dari Inggris.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Boiler
9.
PEMBANGKIT TENAGA LISTRI (POWER PLANT STATION)
1 (Satu) unit Turbin kapasitas 900 KW dan 2 (dua) unit diesel
generator set 350 KW (400 KVA) dan 200 KW merupakan design yang di berikan
untuk start up/shut down boiler gensetnya buatan Inggris. Turbin memakai buatan
USA. Namun selama pembangunan proyek Genset yang 200 KW akan kami pakai dahulu
untuk bekerja dan setelah proyek selesai akan dipakai untuk maintenance pabrik.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Steam Turbin Generator
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit - Back Pressure Vessel
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit -Generator Set
10. PENGENDALIAN AIR LIMBAH (EFFLUENT TREATMENT PLANT)
Yang perlu diperhatikan adalah memasang dan menyediakan cooling tower,
pompa recirculation, surface aerator dan pipa-pipa dari PVC (Leaflet
terlampir).
Pembuatan
kolam-kolam di Effluent Treatment seperti Anaerobic Pond dan lain-lain, serta
pembuatan parit-parit menjadi tanggung jawab Pemilik. Akan ada limbah 8 (delapan)
kolamyaitu masing-masing untuk :
Kolam
Pendingin ( Cooling Pond )
2 ( dua ) unit Kolam Pendingin yang akan berfungsi juga untuk dapat
melakukan pengutipan minyak apabila terjadi kandungan minyak pada limbah tampak
terlihat .
Kolam pendingin dibuat dengan ukuran 22.000 mm X 22.000 mm ( pada bibir
kolam atas ) dengan kedalaman 4.000 mm (finish level), dinding kolam dibuat
miring 1:1 ( 45 derajat ) dan dilapisi pasangan batu ( rip–rap ) dengan ukuran
batu minimal 200 mm, demikian pula untuk lantainya dibuat dengan landasan
pasangan batu.
Pekerjaan penggalian tanah untuk kolam pendingin ini akan ditunjukkan lay
out di site pada posisi yang kontour tanah yang tinggi supaya dapat
memungkinkan proses selanjutnya dari kolam pendingin ke kolam berikutnya dengan
cara aliran gravitasi.
Pengeluaran limbah cair yang sudah turun temperaturnya dengan pipa HDPE
diameter 300 mm dialirkan ke kolam pembiakan bakteri/mixing pond, valve yang
digunakan adalah stainless steel ball valve.
Kolam Pembiakan Bakteri ( Mixing Pond )
3 ( tiga ) unit Kolam Pembiakan
Bakteri ( mixing pond ) dibuat dengan ukuran 22.000 mm X 22.000 mm ( pada bibir kolam atas ) dengan kedalaman
4.000 mm ( finish level ), dinding kolam dibuat miring 1: 1 ( 45 derajat ) dan
dilapisi pasangan batu ( rip–rap ) dengan ukuran batu minimal 200 mm, demikian
pula untuk lantainya dibuat dengan landasan pasangan batu. Pada kolam ini pH
akan terkoreksi dari 4,2 akan menjadi 5,5 s/d 6.
Hal ini dilakukan pada waktu pertama kali effluent treatment dijalankan selanjutnya
menaikkan pH dapat dilakukan dengan daur ulang ( sirkulasi ) cairan yang sudah
matang dimana pH-nya sudah diatas kurang lebih
6.
Elevasi tanah atas ( top level ) area kolam ini harus berbeda dengan
elevasi tanah atas kolam pendingin sekurangnya 3.000 mm ( perbedaan kontour )
sehingga dapat memungkinkan aliran gravitasi . Untuk tahap pertama pabrik
kapasitas 30 ton TBS per jam hanya dibuat kolam 2 unit saja, tetapi area level
tanah disini dibuat untuk memungkinkan menjadi 4 kolam pada saat pengembangan
kapasitas pabrik menjadi 60 ton TBS per jam.
Kolam Anaerobic ( Anaerobic Pond )
2 ( dua ) unit Kolam Anaerobic primer dengan bentuk bulat lingkaran, ukuran
bibir atas kolam adalah 44.000 mm diameter dengan kedalaman kolam tidak kurang
dari 5.000 mm.
Dinding kolam dilapisi dengan pasangan batu ukuran minmal 200 mm,
kemiringan dinding adalah 1: 1 ( 45 derajat ), lantai dasar kolam dilapisi
dengan pasangan batu.
Elevasi tanah atas ( top level ) area kolam ini harus berbeda dengan
elevasi tanah atas kolam mixing sekurangnya adalah 3.500 mm, karena untuk dapat
memungkinkan aliran proses effluent treatment dengan aliran gravitasi.
Aliran gravitasi dari kolam mixing ke kolam anaerobic ini dengan
menggunakan pipa HDPE diameter 300 mm dan valve jenis sounder yang digunakan.
Untuk proses sirkulasi umpan bakeri aktif ke kolam mixing ( back mixing )
dengan menggunakan pompa type centrifugal pump ( 2 unit ) dengan kapasitas
minimal 40 m3 per jam, pipa yang digunakan adalah pipa HDPE diameter
152 mm.
Kolam Pengendapan
( contact pond )
2 ( dua ) unit Kolam pengendapan ( contact pond ) yang berfungsi untuk
mengendapan solid terbawa cairan dari kolam anaerobic. Kolam ini dibuat dengan
ukuran 18.000 mm X 18.000 mm dengan kedalaman 3.000 mm, dimana dinding kolam dibuat
miring dan dilapisi pasangan batu (rip–rap) ukuran batu 200 mm, perbandingan
kemiringan adalah 1 : 1 ( 45 derajat ).
Elevasi tanah area ini dibuat lebih rendah dari elevasi tanah area kolam
anaerobic tidak kurang dari 1.500 mm, hal ini untuk pengeluaran aliran limbah
yang diproses di kolam anaerobic dapat dialirkan secara overflow.
Dua unit kolam pengendap ini bekerja secara seri yaitu aliran overflow dari
kolam anaerobic akan masuk dulu ke kolam pengendapan no 1 dan dari kolam
pengendapan no 1 akan overflow ke kolam pengendapan no 2 . Diantara dua unit
kolam ini disediakan 2 unit pompa jenis slury pump untuk digunakan
mengembalikan endapan solid kembali ke kolam anaerobic.
Jenis pompa dengan kapasitas tidak kurang dari 40 m3 dan pipa
yang digunakan untuk mengembalikan solid dengan pipa HDPE diameter 152 mm dan
sounder valve yang digunakan.
Sedangkan pengeluaran aliran cairan dari kolam pengendapan no 2 ke kolam
selanjutnya dengan aliran overflow.
Kolam Aerasi (
areasi pond )
1 ( satu ) unit Kolam Aerasi dipakai untuk memperkaya cairan limbah dengan
oksigen dan membunuh bakteri anaerob.
Kolam tanah ini dibuat dengan
kedalaman tidak kurang dari 3.000 mm dan panjang 150.000 X lebar tidak kurang dari 50.000 mm, dinding
kolam dibuat dengan kemiringan 1: 1 ( 45 derajat ).
Untuk memperkaya pemasukan oksigen terhadap cairan limbah ini, maka di
kolam ini dilengkapi dengan 3 unit Arerator
system 3Kw.
Elevasi tanah area kolam ini dibuat lebih rendah dari area kolam
pengendapan ( contact pond ), karena aliran yang diharapkan adalah dengan
overflow.
Kolam Pelepasan
Satu ( 1 ) unit Kolam pelepasan dipakai untuk memberikan kesempatan
perbaikan pH sebelum limbah dilepaskan keluar.
Kolam tanah ini dibuat dangkal dengan isi 3.000 m3 dan kedalaman
2 m.
Kolam ini adalah kolam terakhir dalam proses air limbah, selanjutnya cairan
dibuang ke sungai dengan cara over flow, dan dilengkapi dengan basculator untuk
perhitungan debit pembuangan limbah.
11. PEKERJAAN LISTRIK
Pekerjaan Listrik meliputi :
·
Panel Induk
·
Kabel Distribusi & Kontrol
·
Panel Motor & Distribusi
·
Penerangan Pabrik
·
Stop Kontak
·
Earthing and Grounding
·
Ligthning Protection System
12. WATER RESERVOIR (WADUK)
Apabila sungainya kecil maka harus dibuat waduk (Water Reservoir) yang
menampung air + 30.000 M3,
sehingga tidak kesulitan untuk supply kebutuhan air. Untuk pabrik
kapasitas 30 – 60 Ton TBS per jam diperlukan + 60 m3 air per
jam. Jadi Water Reservoir tersebut muat 25 hari kerja, berarti cukup menampung
kebutuhan air selama 1 (satu) bulan.
Foto : Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit –Waduk
Daftar Pustaka
Panca wardanu,Adha.2009.
Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. http://apwardhanu.wordpress.com/2009/03/20/teknologi-pengolahan-kelapa-sawit.html
Arif,Habibillah.2010.
PASCA PANEN DAN STANDAR
PRODUKSI KELAPA SAWIT, http//:www.habibiezone.wordpress.com/pasca-panen-dan-standar-produksi-kelapa-sawit.html
turbin pabrik kelapa sawit
BalasHapusboiler pabrik kelapa sawit
sludge separator pabrik kelapa sawit
Mesin pencacah tandan kosong sawit
Pintu rebusan sawit
Vibrating screen pabrik kelapa sawit
Ripple mill pabrik kelapa sawit
Biogas pabrik kelapa sawit
Novenco fan and heater
Sparepart pabrik kelapa sawit
Sparepart screw press
artikel yang baik sangat bermanfaat trimaksih. slam kenal
BalasHapushttps://www.jualboiler.com/blog/
Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller dan waste water treatment,STP oli industri defoamer anti busa dll.untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
BalasHapusWA=081310849918
Terima kasih